BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin canggih pada abad 21 memberi pengaruh secara langsung terhadap tatanan sosial, politik, ekonomi, seni budaya, bahkan dalam dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, Indonesia saat ini mulai menampakkan kemajuannya, Program Digitalisasi Sekolah merupakan terobosan baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mempermudah setiap kegiatan di Sekolah.
Dalam penerapannya bukan hanya sistem pembelajarannya saja yang terdigitalisasi, tetapi juga sistem manajemen sekolahnya. Walaupun terbilang cukup kompleks, tapi jika sistemnya sudah berjalan maka proses pendidikannya juga akan terlaksana dengan baik.
Prinsip dasar konsep sekolah digital adalah migrasi data dari manual atau tradisional menjadi digital. Seluruh data yang sudah dialihkan menjadi data digital kemudian diintegrasikan secara penuh sehingga seluruh pelaksanaan sistem pendidikan sudah berbasis pada data digital.
Proses digitalisasi merupakan kegiatan yang tidak mudah dilaksanakan. Poses digitalisasi tidak hanya sekedar memindahkan informasi yang terdapat pada bahan tercetak ke dalam bentuk digital, tetapi juga memiliki serangkaian tahapan atau prosedur dalam pelaksanaan kegiatan digitalisasi (Pendit 2007:241}.
Dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia, selalu mengalami pembaharuan media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. disadari atau tidak, saat ini hampir setiap aktivitas yang dilakukan manusia menggunakan teknologi untuk lebih mudah, cepat dan efektif. Begitupun di dunia pendidikan, hampir semua kegiatan menggunakan teknologi sebagai media dalam mencapai proses. Bahkan teknologi digital sudah tidak asing lagi pada peserta didik sekarang ini.
Selain dalam proses pembelajaran, teknologi digital kini telah dimanfaatkan dalam setiap kegiatan di Sekolah, seperti pustaka digital dan pemilihan ketua OSIS berbasis digital. Dalam rangka mensukseskan program pemerintah mengenai digitalisasi Sekolah. Maka di SMP Negeri 3 Peusangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh melaksanakan pemilihan ketua OSIS berbasis digital.
Pemanfaatan media
digital dalam pemilihan ketua OSIS pada SMP Negeri 3 Peusangan
dimaksudkan untuk membangkitkan semangat dan minat peserta didik dalam setiap
kegiatan di Sekolah. Cara ini juga dapat menarik minat dan perhatian peserta
didik,sehingga peserta didik lebih kreatif dan aktif serta tidak membosankan.
Pemilihan ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri 3 Peusangan Kabupaten Bireuen telah dilaksanakan sesuai perencanaan. Peneliti bertujuan untuk menambah pengetahuan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik guru maupun peneliti sendiri guna memberi pengetahuan dan wawasan dalam proses digitalisasi Sekolah. Oleh sebab itu, penelitian ini membahas tentang manfaat pemilihan ketua OSIS berbasis digital di SMP Negeri 3 Peusangan, kabupaten Bireuen
B. Fokus Masalah dan Pernyataan Masalah
1.
Fokus
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, maka fokus penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.1. Manfaat Pemilihan Ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri 3 Peusangan kabupaten
Bireuen.
1.2. Respon Peserta didik terhadap Pemilihan Ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri 3
Peusangan, Kabupaten Bireuen.
1.3. Hasil yang dicapai atas Pemilihan Ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri 3
Peusangan, Kabupaten Bireuen.
2. Pernyataan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah di atas, penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
2.1. Bermanfaatkah pemilihan ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri 3 Peusangan kabupaten
Bireuen !
2.2. Bagaimana respon Peseta didik terhadap pemilihan Ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri
3 Peusangan kabupaten Bireuen !
2.3. Berhasilkah pemilihan ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri 3 Peusangan
C. Tujuan Penilitian
Tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Mendeskripsikan Manfaat Pemilihan Ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri 3
Peusangan kabupaten Bireuen.
2. Mendeskripsikan respon peserta didik terhadap pemilihan ketua OSIS Berbasis Digital
di SMP Negeri 3 Peusangan, kabupaten Bireuen.
3. Mendeskripsikan hasil yang di capai terhadap pemilihan ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri
Peusangan, kabupaten Bireuen
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, baik dari segi
teoretis maupun praktis.
1.
Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan
masukan dan alternatif yang dapat dipilih
dalam untuk memanfaatkan Media Digital dalam proses pemilihan ketua OSIS, serta dapat
menambah khasanah Media Digital yang akan di gunakan dalam setiap kegiatan di Sekolah
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu sebagai berikut :
2.1. Bagi pihak sekolah, hasil penelitian ini diharapakan dapat memberi masukan dalam meningkatkan
kualitas setiap kegiatan terkait pemanfaatan media digital.
2.2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang
pemanfaatan media digital dalam proses pemilihan ketua OSISdi Sekolah dan kegiatan lainnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka adalah salah satu bagian penting dari keseluruhan langkah-langkah metode penelitian. Menurut Cooper dalam Creswell (2010) mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki beberapa tujuan yakni; menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah-celah dalam penelitian penelitian sebelumnya (Creswell, 2010). Maka dalam hal ini untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya maka peneliti mengambil beberapa penelitian terdahulu diantaranya yaitu:
Penelitian lain yang hampir mirip dengan “Manfaat Pemilihan Ketua OSIS Berbasis Digital di SMP Negeri 3 Peusangan, Kabupaten Bireuen” ini sebelumnya pernah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti :
Penelitian yang berjudul “Aplikasi pemilihan ketua badan eksekutif Mahasiswa STMIK Pontianak berbasis desktop” sebagai rujukan penelitian dalam Penelitian ini di lakuakn untuk memungkinkan pengguna (user) semakin mudah untuk melakukan pemilihan secara elektronic voting. Electronic voting dengan semua kelebihan dan kekurangannya, dapat menjadikan proses voting menjadi lebih baik. (Murtado, 2011)
Teknologi memberi banyak manfaat yang beragam, tetapi tidak jarang juga ditemukan kejahatan berbasis teknologi. Sehingga pemerintah mengeluarkan UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. OSIS adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah. Masing-masing kata mempunyai pengertian:
1. Organisasi. Secara umum adalah kelompok kerjasama anatara
pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal
ini dimaksudkan sebagai satuan atau Kelompok kerjasama para
siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
2. Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan
menengah.
3. Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu
organisasi siswa yang ada didalam dan di lingkungan
sekolah yang bersangkutan.
4. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah atau Sekolah/Madrasah yang sederajat. OSIS adalah satu-satunya
wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiapsekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris
dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian/alat dari organisasi lain yang ada
di luar sekolah.
1. Secara Fungsional
Dalam rangka pelaksanaan
kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang pembinaan kesiswaan, arti yang
terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan,
disamping ketiga jalur yang lain yaitu : latihan kepemimpinan,
ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala.
2. Sebagai Wadah
Organisasi Siswa Intra
Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk
mendukung tercapainya pembina kesiswaan.
Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat ataau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indra, dan otak manusia (Miarso, 2007 : 131)
Digital (Elektronik) adalah proses pemilihan umum yang memungkinkan pemilih untuk mencatatkan pilihannya yang bersifat rahasia secara elektronik yang teramankan (Husni Fahmi, Dwi Handoko, 2010).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting atau tempat penelitian (Arikunto, Suharsim 2006 : 13). Tempat penelitiannya adalah SMPN 3 Peusangan Kabupaten Bireuen. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2021.
B. Informan Penelitian
Pada tahap ini peneliti sebagai pelaksana penelitian sekaligus sebagai human instrument mencari informasi data, yaitu wawancara mendalam pada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Dan Peserta Didik. Selain itu peneliti juga menganalisis kebutuhan peralatan sarana dan prasarana dan mengobservasi ; ketersediaan sarana dan prasarana disekolah secara langsung dan terus menerus.
C. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan focus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1.1. Teknik Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukanpertanyaan terwawancara (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan sarana danprasarana di sekolah.
1.2. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,sistematis,mengenai
fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. (Joko Subagyo, 1997 : 63). Teknik ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan peralatan sarana dan prasarana dan ketersediaan peralatansarana dan prasarana.
1.3. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
lainya. Dokumen yang ditunjukkan dalam hal
ini adalah segala dokumen yang berhubungan dengan Pemilihan Ketua OSIS
Berbasis Digital dan administrasi, struktur OSIS SMPN 3 Peusangan, Kabupaten
Bireuen. sarana dan prasarana, kegiatan Pemilihan Ketua OSIS SMPN 3
Peusangan Tahun Pelajaran 2021 – 2022.
2. Alat Pengumpulan Data
2.1. Instrumen Wawancara
2.2. Instrumen Observasi
2.3. Instrumen Dokumen
D. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah manusia, karena itu yang diperiksa adalah keabsahan datanya.Untuk menguji kredibilitas data penelitian peneliti menggunakan teknik Triangulasi.Teknik triangulasi adalah menjaring data dengan berbagai metode dan cara dengan menyilangkan informasi yang diperoleh agar data yang didapatkan lebih lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah mendapatkan data yang jenuh yaituketerangan yang didapatkan dari sumber-sumber data telah sama maka data yang didapatkan lebih kredibel. Sugiyono membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik. kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara
pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Jadi setelah penulis
melakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi
kemudian data hasil dari penelitian itu digabungkan sehingga saling melengkapi.
E. Teknik Analisa Data
Analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru dan Peserta Didik serta observasi langsung
ditingkat sekolah menengah pertama SMPN 3 Peusangan. Analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain ( Sugiono, 2008 : 244). Model analisis data dalam penelitian ini
mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman. Miles and Hubermen
mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian
sehingga sampai tuntas. Komponen dalam analisis data :
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting serta mendukung penelitian.
2. Penyajian Data
Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.
3. Verifikasi Atau Penyimpulan Data
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apa bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel dan dapat dipercaya.
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penetian
1. Temuan Umum
2. Temuan Khusus
B. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR RUJUKAN