Kisah legenda naga jantan dan betina yang mendiami teluk (Tapak Tuan) diusir dari negeri Tiongkok karena tidak punya anak. Pasangan naga menemukan bayi terapung di laut. Mereka pelihara dengan kasih sayang beranjak remaja bayi menjadi gadis cantik yang sangat disayangi oleh pasangan naga tersebut.
Gadis hanyut yang sudah 17 tahun rupanya berasal dari kerajaan yang ada di India. Sang raja dari India mencari bayi yang hanyut, namun bayi itu sudah gadis dipelihara oleh pasangan Naga. Raja dari India meminta anaknya kembali, tapi Pasangan naga menolak, sehingga terjadi perkelahian perebutan anak dan mengusik seorang petapa (Tuan Tapa) yang bertubuh besar yang berdiam di gua kalam, yang dikenal dengan "Tuan tapa".Gadis hanyut yang sudah 17 tahun rupanya berasal dari kerajaan yang ada di India. Sang raja dari India mencari bayi yang hanyut, namun bayi itu sudah gadis dipelihara oleh pasangan Naga. Raja dari India meminta anaknya kembali, tapi Pasangan naga menolak, sehingga terjadi perkelahian perebutan anak dan mengusik seorang petapa (Tuan Tapa)
"Tuan tapa" melerai perkelahian antara naga dengan raja dari India. namun Naga jantan membuat perlawana dengan "Tuan Tapa" sehingga naga jantan mati di tangan "Tuan tapa". Setelah
naga jantan mati ditangan "Tuan Tapa" kemudian naga betina mengamuk
dengan membelah sebuah pulau menjadi banyak (Pulau Banyak) dan kemudian
lari pulang ke Tiongkok.
Putri yang di perebutkan kemudian mendapat julukan "Putri Naga" dan keluarga Raja dari India tidak kembali lagi ke India, tetapi memilih menetap di pesisir pantai Selatan. Begitulah Awal mula Sejarah masyarakat Tapak Tuan dan sekitarnya.
Bireuen, 24 Mai 2020
IFWADI, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar