Komentar pembaca :
Berita-berita KA Aceh
Sudah setahun lebih saya tidak mendapatkan berita” Serambi” tentang Kereta Api (KA) Aceh. Mengumpulkan guntingan koran atau kliping masalah Kereta Api termasuk hobi saya sejak lama. Karena itu, tidak munculnya berita-berita mengenai KA Aceh tersebut; membuat batin saya resah dan bertanya-tanya. Kebingungan barulah terobati, ketika saya membaca lagi berita masalah KA Aceh baru-baru ini (Serambi, Jum’at, 10 Mei 1996 hlm. 1). Berita itu antara lain menjelaskan, bahwa kalau tak ada aral melintang KA Aceh direncanakan akan mulai dibangun tahun depan (1997?).
Sekiranya boleh, saya mohon kesediaan pihak Harian Serambi Indonesia, agar tidak bosan-bosannya memberitakan perihal rencana pembangunan kembali Perkeretaapian Aceh. Memang saya tidak tahu pasti asal-usul tumbuhnya hobi saya mengumpulkan kliping berita/tulisan masalah Kereta Api. Namun yang pasti, saya termasuk salah seorang yang paling senang naik Kereta Api kalau bepergian jauh. Sekitar delapan tahun lalu, jika hendak ke tempat yang jaraknya lebih 10 km; saya senantiasa naik Kereta Api. Menggunakan jasa kendaraan KA memang terasa aman, murah, nyaman dan kurang melelahkan.
Selain saya yang punya hobi mengoleksi guntingan koran masalah Kereta Api, mungkin banyak pula orang lain yang memiliki hobi serupa. Demi dapat saling tukar informasi dengan mereka, dibawah ini saya cantumkan judul-judul berita/tulisan masalah Kereta Api yang saya punya, yaitu:.
Sekiranya boleh, saya mohon kesediaan pihak Harian Serambi Indonesia, agar tidak bosan-bosannya memberitakan perihal rencana pembangunan kembali Perkeretaapian Aceh. Memang saya tidak tahu pasti asal-usul tumbuhnya hobi saya mengumpulkan kliping berita/tulisan masalah Kereta Api. Namun yang pasti, saya termasuk salah seorang yang paling senang naik Kereta Api kalau bepergian jauh. Sekitar delapan tahun lalu, jika hendak ke tempat yang jaraknya lebih 10 km; saya senantiasa naik Kereta Api. Menggunakan jasa kendaraan KA memang terasa aman, murah, nyaman dan kurang melelahkan.
Selain saya yang punya hobi mengoleksi guntingan koran masalah Kereta Api, mungkin banyak pula orang lain yang memiliki hobi serupa. Demi dapat saling tukar informasi dengan mereka, dibawah ini saya cantumkan judul-judul berita/tulisan masalah Kereta Api yang saya punya, yaitu:.
I. BERITA- BERITA KERETA API ACEH JAMEUEN KEUREU’EUN
1. Kliping paling lama saya simpan berjudul : “Terlupa atau sengaja dilupakan; Kereta Api Aceh yang aman dilalui 9 km lagi” (Atjeh Post, Rabu, 9 Juli 1980).
2. Miswar Sulaiman membuat laporan nasib KA Aceh dengan judul “Sarana Angkutan KA di Aceh Penting menunjang Perkembangan Industri “(Hr. Waspada, Senin, 27 Februari 1984 hlm. V)
3. Seminar Nasoinal Pembangunan Aceh di Jakarta tahun 1988 yang diadakan atas kerja sama PWI – Pemda Aceh turut mendiskusikan rencana pembangunan kembali KA Aceh. Sebuah laporan yang berjudul “Fungsikan kembali Kereta Api di Aceh” (Hr. Waspada, Selasa 25 Oktober 1988 hlm. IV) telah membeberkan pendapat-pendapat dalam seminar taraf nasional itu.
4. Sebuah artikel menarik tentang pasang naik-pasang surutnya perkeretaapian di Indonesia sepanjang dua seri. Kupasan ini ditulis Iman Subarkah, bekas Direktur utama PNKA (1966-1967); staf ahli Mentri Perhubungan (1968-1973); dimuat harian Kompas, 4 Februari 1988 hlm. IV dengan judul “Kereta Api Kita”.
5. Tahun 1989 berita masalah KA mencuat lagi kepermukaan. Sebuah laporan panjang dimuat dalam Hr. Atjeh Post edisi Minggu kedua September 1989 hlm. V dengan judul: “Tut…Tut…Tut…Kapan Keretaku Kembali”. Pada halaman IV koran yang sama dimuat sebuah artikel yang ditulis Muhammad Gade Ismail yang berjudul : Kereta Api Aceh yang Telah Tiada”.
6. “KA Aceh masih dalam penelitian” (Serambi, 19 – 9 – 1992 hlm. 10).
7. “Rp 700 Miliyar Dana Pembangunan Jaringan Kereta Api Daerah Aceh” (Serambi, 8-10-1992 hlm.1).
8. “Dibangun Kembali, Jalan KA Banda Aceh – Besitang” (Kompas, 9-10-1992 hlm. 13).
9. “Bagaimana tentang Kereta Api Aceh”, Tanya seorang pembaca dalam Komentar Pembaca (Serambi, 24-9-1993 hlm.4).
10. “Bicarakan Kereta Api Aceh; Anggota DPR asal Aceh jumpai Dirut Perumka” (Serambi, 4-11-1993 hlm.1).
11. “Anggota DPR-RI Asal Aceh Dukung Mbak Tutut Bangun Kereta Api (Serambi, 10-7-1994 hlm. 8).
12. “Tim DPR RI Asal Aceh Gagal Bertemu Direksi Perumka” (Serambi, 9-11-1993 hlm.11).
13. “Kereta Api Menjauh dari Aceh”, tulis Ismail NA dalam Komentar Pembaca (Serambi tgl 20-7-1994 hlm.4).
14. “Gubernur Syamsuddin Mahmud di Bapenas: Mendesak Pembangunan Kereta Api Aceh” (Serambi, 4-11-1994 hlm.1).
15. “Informasi tentang Aceh sering tak utuh; 35 Wartawan Nasional Keliling Aceh” (Serambi, 11-7-1994 hlm. 2). Berita ini sengaja saya kutip, karena mungkin ada kaitannya dengan ketiadaan hubungan dengan Kereta Api di Aceh.
Akhirnya, Kepada teman, sahabat dan peminat Sejarah Kereta Api Aceh yang sudi membaca komentar ini, saya ucapkan banyak terima kasih!.
T.A. Sakti
11 Mei 1996 (Banda Aceh)
II. BERITA-BERITA KONTEMPORER KERITA API ACEH
1) Pemerintah Siapkan Rp 2,8 Triliun untuk Pembangunan Jalur Kereta Api di Aceh Jumat, 24 Januari 2020 – 23:34 WIB Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat menemui Menhub Budi Karya Sumadi. Foto: Humas Kemenhub jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah berharap agar pembangunan jalur kereta api Aceh - Besitang masuk dalam Proyek Stategis Nasional (PSN). Sebab, kendala pembangunan segmen 2 lintas Sungai Liput - Langsa, salah satunya adalah anggaran pembebasan lahan yang belum tersedia. “Kami mengharapkan adanya dukungan berupa surat komitmen Menteri Perhubungan terkait pengusulan PSN tersebut, serta dukungan dari Komisi V DPR RI, khususnya mereka dari Dapil Aceh," kata Nova saat melakukan audiensi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, di ruang rapat Kemenhub, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (24/1). Nova juga ingin memastikan ketersediaan dana untuk pembebasan lahan Sungai Liput tahun anggaran 2020. Hal itu guna kelancaran proses pembangunan perkeretapian Trans Sumatera Wilayah Aceh. Baca Juga: Menhub: Secara Prinsip Kemenhub Sudah Setuju, Tetapi Harus Tunggu Kementerian Keuangan Pengerjaan proyek pembangunan jalur rel kereta api Trans Sumatera, segmen 1 Besitang, Kabupaten Langkat Sumatera Utara sampai kawasan Sungai Liput Kabupaten Aceh Tamiang, dilaporkan hampir selesai. Pembangunan tahap pertama sepanjang 35 kilometer yang dimulai tahun 2017 itu diperkirakan akan selesai pada tahun ini. Pada pembangunan tahap pertama ini, petugas pengerjaan mengalami kendala pembebasan lahan yang seharusnya merupakan rute lama milik PT Kereta Api Indonesia. Kendala itu dikhawatirkan juga akan terjadi pada pembangunan segmen dua lanjutan jalur menuju ke Kota Langsa. "Semua persyaratan teknis yang dibutuhkan agar pembangunan kereta api ini bisa masuk ke PSN sudah disiapkan dan diantarkan ke Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)," ujar Nova. Baca Juga:
Artikel ini telah tayang diJPNN.comdengan judul
"Pemerintah Siapkan Rp 2,8 Triliun untuk Pembangunan Jalur Kereta Api di Aceh",
https://www.jpnn.com/news/pemerintah-siapkan-rp-28-triliun-untuk-pembangunan-jalur-kereta-api-di-aceh
2) Proyek Kereta Api Aceh Memang Perlu Dipercepat
Selasa, 28 Januari 2020 08:36
lihat foto
For Serambinews.com
Wakil rakyat Aceh di DPR RI, HRD, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Menhub Budi Karya Sumadi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta, Jumat (24/1/2020). Mereka bahas pembangunan kereta api Aceh.
HARIAN Serambi Indonesia edisi Senin kemarin antara lain memberitakan bahwa Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Kedaulatan Bangsa (PKB) dari Aceh, H Ruslan M Daud bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, Jumat (24/1/2020), menemui Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi di kantornya.
Agenda utama yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah perlunya percepatan pembangunan proyek kereta api Trans- Sumatera Banda Aceh-Besitang, Sumatera Utara, terutama segmen Sungai Liput-Langsa sepanjang 45 kilometer.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Karsa, Jakarta Pusat itu turut dihadiri Kadis Perhubungan Aceh, Junaidi, Sekretaris Direktur Jenderal (Sesditjen) Perkeretaapian, Zulmafendi, dan sejumlah pejabat terkait dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pada kesempatan itu, Plt Gubernur meminta Menhub untuk memprioritaskan pemenuhan syarat administratif yang dibutuhkan supaya pembangunan kereta api Aceh, terutama segmen Sungai Liput-Langsa, bisa segera dimulai. Nova memohon kepada Menhub agar masalah pembebasan lahan bisa terselesaikan tahun ini, sehingga pembangunan prasarana kereta api dapat segera dimulai.
Artikel ini telah tayang diJPNN.comdengan judul
"Pemerintah Siapkan Rp 2,8 Triliun untuk Pembangunan Jalur Kereta Api di Aceh",
https://www.jpnn.com/news/pemerintah-siapkan-rp-28-triliun-untuk-pembangunan-jalur-kereta-api-di-aceh
2) Proyek Kereta Api Aceh Memang Perlu Dipercepat
Selasa, 28 Januari 2020 08:36
lihat foto
For Serambinews.com
Wakil rakyat Aceh di DPR RI, HRD, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Menhub Budi Karya Sumadi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta, Jumat (24/1/2020). Mereka bahas pembangunan kereta api Aceh.
HARIAN Serambi Indonesia edisi Senin kemarin antara lain memberitakan bahwa Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Kedaulatan Bangsa (PKB) dari Aceh, H Ruslan M Daud bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, Jumat (24/1/2020), menemui Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi di kantornya.
Agenda utama yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah perlunya percepatan pembangunan proyek kereta api Trans- Sumatera Banda Aceh-Besitang, Sumatera Utara, terutama segmen Sungai Liput-Langsa sepanjang 45 kilometer.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Karsa, Jakarta Pusat itu turut dihadiri Kadis Perhubungan Aceh, Junaidi, Sekretaris Direktur Jenderal (Sesditjen) Perkeretaapian, Zulmafendi, dan sejumlah pejabat terkait dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pada kesempatan itu, Plt Gubernur meminta Menhub untuk memprioritaskan pemenuhan syarat administratif yang dibutuhkan supaya pembangunan kereta api Aceh, terutama segmen Sungai Liput-Langsa, bisa segera dimulai. Nova memohon kepada Menhub agar masalah pembebasan lahan bisa terselesaikan tahun ini, sehingga pembangunan prasarana kereta api dapat segera dimulai.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Proyek Kereta Api Aceh Memang Perlu Dipercepat, https://aceh.tribunnews.com/2020/01/28/proyek-kereta-api-aceh-memang-perlu-dipercepat.
Editor: bakri
3) Jakarta - Pembangunan jalur kereta api baru dari Sumatera Utara menuju Aceh tengah memasuki masa uji coba, Urbanreaders. Jalur kereta api dari Besitang menuju Langsa ini bahkan dikabarkan akan dioperasikan pada lebaran tahun ini, tepatnya pada akhir bulan Mei dan Juni mendatang.
Yup, seperti yang diketahui, pembangunan jalur kereta api ini sudah dimulai sejak tahun 2017 dan dikerjakan oleh Baltek Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Utara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Calon Investor Pembangunan Kereta Gantung di Kawasan Bromo Sudah Ada
Hal tersebut disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Aceh Wilayah I dan Sumut Wilayah II, Abdul Kamal, di Medan, pada 28 Februari 2020. "Pengerjaan sudah rampung dan saat ini sedang diuji coba," ujarnya.
Uji coba ini akan dilakukan oleh tim khusus untuk melihat kelayakan dari jalur baru yang menghubungkan Sumatera Utara dengan Aceh tersebut. Apabila sudah dianggap layak, jalur sepanjang 35 km akan segera dioperasikan, khususnya digunakan untuk masa mudik lebaran yang akan segera berlangsung.
"Diperkirakan jalur itu baru dioperasikan padaLebaran 2020 atau akhir Mei dan Juni,"
Yup, seperti yang diketahui, pembangunan jalur kereta api ini sudah dimulai sejak tahun 2017 dan dikerjakan oleh Baltek Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Utara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Calon Investor Pembangunan Kereta Gantung di Kawasan Bromo Sudah Ada
Hal tersebut disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Aceh Wilayah I dan Sumut Wilayah II, Abdul Kamal, di Medan, pada 28 Februari 2020. "Pengerjaan sudah rampung dan saat ini sedang diuji coba," ujarnya.
Uji coba ini akan dilakukan oleh tim khusus untuk melihat kelayakan dari jalur baru yang menghubungkan Sumatera Utara dengan Aceh tersebut. Apabila sudah dianggap layak, jalur sepanjang 35 km akan segera dioperasikan, khususnya digunakan untuk masa mudik lebaran yang akan segera berlangsung.
"Diperkirakan jalur itu baru dioperasikan padaLebaran 2020 atau akhir Mei dan Juni,"
Bekas Bale Tambeh, 17 Beurapet 1441 atau 17 Zulqa’idah 1441 H
bertepatan 9 Juli 2020 M, poh 05.30 wib.
T.A. Sakti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar