GEMA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE – 75:
Bung Karno Pergi Ke Sumatra
-( Tapi dapat uang di Aceh!)
Tujuan utamanya mengumpulkan uang untuk membeli pesawat terbang.
Jelasnya RI pada tahun 1948 itu perlu jembatan udara, untuk menerobos blokade udara Belanda. Juga agar hubungan daerah defacto Jawa dan Sumatra lebih lancar.
Namun hanya di Aceh Bung Karno berhasil dapat uang yang cukup untuk dibelikan sebuah pesawat DC 3 “Dakota”. Karenanya pesawat itu diberi nomor registrasi RI-001 Seulawah.
Seulawah merupakan nama gunung terdapat di Aceh.
Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer ke-II, pesawat RI-001 Seulawah turun mesin (overhaul) di luar negeri. Karena keadaan tidak memungkinkan pesawat itu kembali ke tanah air, Seulawah lalu dioperasikan di luar negeri untuk tujuan komersial, guna mencari dana bagi keperluan perjuangan kemerdekaan RI.
Untuk Legalisasinya, pada 26 Januari 1949 dibentuk Indonesian Airways yang berpusat di Rangoon, Birma.
RI-001 Seulawah melayani penerbangan sipil, tapi juga penerbangan militer , untuk operasi keamanan dalam negeri Birma. Dengan demikian RI_001 Seulawah merupakan usaha penerbangan niaga pertama Indonesia yang beroperasi di Birma.
Hasilnya keuntungan pesawat RI-001 Seulawah digunakan untuk membeli Dakota baru, yang diberi nomor registrasi RI-007 dan RI-009 hasil pengoperasian untuk membiayai Perwakilan RI dan taruna/pelajar Indonesia yang tengah tugas belajar di India dan Filipna.
Jasa Dakota lainnya adalah memasukkan senjata ke Aceh. Dari sinilah hubungan Radio antara pemerintah dengan Perwakilan RI di PBB diselenggarakan.
Setelah pengakuan kedaulatan RI, Indonesian Airwasy mengakhiri kegiatannya di Birma. Pesawat RI-001 Seulawah beserta anak buahnya kembali ke pangkalan induknya AURI, sedangkan pesawat RI-007 dihadiahkan kepada rakyat Birma sebagai tanda terimakasih.
Duplikat RI-001 Seulawah diabadikan di Museum ABRI Satriamandala . Suasana pangkalan udara Mingaladon, Rangoon, Birma yang merupakan pangakalan pusat kegiatan pesawat Indenesian Airways diabadikan dalam diorama.
Catatan: Tulisan ini disertai foto pesawat dan diorama pangkalan udara Mingaladon, Birma.
( Sumber: Majalah JAKARTA- JAKARTA no. 07 Nopember 1983 halaman 53).
*Tambeh: Judul utama dan sub-judul ( dalam kurung) adalah tambahan dari saya ( T.A. Sakti )
^Bekas Bale Tambeh: 11 Agustus 2020, pkl. 21.44 wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar